Subang, BOMEN NEWS.com –
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang siap ‘gasspol’ bekerja mempercepat penurunan jumlah kasus stunting melalui pendampingan terpadu terhadap keluarga beresiko stunting.
Hal ini ditegaskan Kepala DP2KBP3A Subang Dr Drs H Yayat Sudrajat, MM., M.Si., dalam rapat koordinasi (rakor) TPPS Bidang PKK Ke-9.
Rakor TPPS ini berfokus pada pendampingan keluarga beresiko stunting, mulai dari calon pengantin (catin), ibu hamil (bumil), ibu pasca persalinan (bupas), bayi di bawah dua tahun (baduta), hingga balita.
“Rakor ini bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting melalui pendampingan terpadu yang menjangkau seluruh tahapan keluarga untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak optimal,” ujar Kepala DP2KBP3A Subang H. Yayat Sudrajat.
Kabid Pembangunan Ketahanan Keluarga (PKK) Upit Nurhayati memaparkan evaluasi hasil pendampingan selama bulan Agustus, yakni pendampingan calon pengantin dengan fokus persiapan fisik dan mental untuk mencegah resiko stunting sejak dini; pendampingan ibu hamil meliputi pemeriksaan rutin, edukasi gizi seimbang, dan kesiapan menyambut kelahiran; pendampingan pasca persalinan untuk memastikan pemulihan ibu dan perawatan bayi agar tumbuh sehat; dan pendampingan bayi di bawah dua tahun dan balita dengan monitoring tumbuh kembang serta imunisasi lengkap.
Pembahasan dalam rakor juga mencakup sasaran pendampingan di tingkat Tim Pendamping Keluarga (TPK) pada Agustus 2025, memastikan pencapaian target program serta jangkauan kepada keluarga rentan stunting.
Kegiatan bulan Oktober 2025 menjadi fokus terakhir dengan strategi penguatan kualitas dan cakupan pendampingan serta inovasi kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Subang.
“Kegiatan ini menunjukkan komitmen TPPS DP2KBP3A Bidang PKK dalam percepatan penurunan stunting dan peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui penguatan program kesehatan keluarga,” jelas Upit.
(H. ADE)












