Subang, Bomen News.com –
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Subang menggelar Akademi Politik sebagai forum konsolidasi gagasan dan ruang pembelajaran politik bagi mahasiswa. Kegiatan yang di selenggarakan di Kampus Muhammadiyah Subang, Karanganyar ini di hadiri oleh berbagai organisasi mahasiswa dan BEM se-Kabupaten Subang.
Ketua PC IMM Kabupaten Subang, Iqbal Maulana, dalam sambutannya menegaskan bahwa Akademi Politik ini bukan sekadar forum seremonial, tetapi langkah awal membangun gerakan mahasiswa Subang yang lebih solid dan berpihak pada kepentingan rakyat. “Hari ini kita mencatat sejarah penting. Akademi Politik ini lahir dari keyakinan bahwa mahasiswa tidak boleh hanya jadi penonton dalam dinamika bangsa dan daerah. Kita harus menjadi garda terdepan, pembawa suara kebenaran, sekaligus penyalur aspirasi rakyat,” tegas Iqbal.
Ia juga menyoroti berbagai persoalan di Kabupaten Subang, mulai dari krisis kepemimpinan, etika politik yang tercoreng, hingga kebutuhan rakyat kecil yang sering terabaikan. Karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas organisasi mahasiswa “IMM Subang siap menjadi poros gerakan moral dan intelektual. Namun perjuangan ini tidak bisa dilakukan sendiri, kita harus bergerak bersama. Forum ini adalah titik awal kebangkitan gerakan mahasiswa Subang,” tambahnya.
Narasumber Tekankan Pentingnya Nalar Kritis
Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh sebagai narasumber, di antaranya mantan Bupati Subang, Eep Hidayat, politisi Asep Rochman Dimyati (ARD), serta aktivis sosial Otok.
Dalam paparannya, Eep Hidayat mendorong mahasiswa untuk mengasah nalar kritis dalam mengawal pembangunan di Subang “Mahasiswa harus kritis mengawal kebijakan dan pembangunan di Subang. Kritik yang di dasari data dan analisis mendalam akan menjadi masukan berharga bagi pemerintah, sekaligus pendidikan politik bagi masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, ARD menekankan pentingnya pemahaman mahasiswa terhadap sistem politik, birokrasi, dan hukum agar kritik yang di lontarkan lebih efektif dan tepat sasaran.
Adapun Otok memberikan perspektif dari sisi gerakan sosial. Ia memotivasi peserta agar tidak ragu menyuarakan kebenaran. “Muhammadiyah jangan diam jika melihat kedzaliman,” tegasnya.
Wadah Kolaborasi Mahasiswa Subang
Dengan semangat kolaborasi lintas organisasi, Akademi Politik IMM Subang ini diharapkan menjadi tonggak lahirnya gerakan mahasiswa Subang yang progresif, kritis, dan solutif.
“Semoga langkah kecil ini menjadi energi besar bagi perubahan Subang dan Indonesia,” tutup Iqbal dalam sambutannya. ( Ade )