Bandung, BOMEN News.com —
Wakil Wali Kota Bandung, H. Erwin, S.E., M.Pd., menghadiri kegiatan “Pencak Silat On The Street Bandung Utama” yang di gelar meriah di Jalan Braga, Kota Bandung, Minggu 11 Mei 2025. Acara ini menjadi bagian dari komitmen pelestarian seni budaya pencak silat sekaligus mengusung semangat Bandung sebagai kota budaya utama dan Jawa Barat yang istimewa.
Kegiatan tersebut turut di hadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat H. Yumanius Untung, Anggota DPD RI Hj. Eni Sumarni, jajaran TNI dan Polri, para tokoh budaya, ketua-ketua paguron pencak silat se-Jawa Barat, serta tamu undangan lainnya. Kehadiran mereka memperkuat pesan bahwa pencak silat adalah bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Bandung H. Erwin, S.E., M.Pd., menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap terselenggaranya acara ini.
“Pencak silat bukan hanya seni bela diri, tetapi juga warisan budaya leluhur yang mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk terus menghidupkan budaya kita di tengah masyarakat modern,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pencak silat memiliki nilai-nilai luhur yang mencakup etika, sportivitas, dan semangat kebersamaan. Oleh karena itu, pelestariannya harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda.
“Untuk itu saya mengajak kepada kaum milenial, mari kita kenali dan cintai budaya kita sendiri. Pencak silat bukan hanya untuk di lestarikan, tetapi juga untuk di banggakan sebagai jati diri bangsa,” tambahnya.
Lebih lanjut, H. Erwin juga menyampaikan harapan agar acara serupa bisa terus di gelar secara berkala untuk memperkuat ikatan budaya dan mempererat silaturahmi antar paguron serta masyarakat luas.
Kegiatan ini di tutup dengan pertunjukan pencak silat dari berbagai perguruan, doa bersama sebagai bentuk syukur. Serta sesi foto bersama seluruh peserta dan tamu undangan.
Dengan semangat “Bandung Utama, Jabar Istimewa”, acara ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya. Tetapi juga momentum untuk membangun solidaritas dan kebanggaan terhadap warisan budaya bangsa.***
Suryana/Wawat S.
