Puluhan Wartawan Subang Gelar Aksi Demo Bukti Solidaritas kepada Hade Jabar yang Jadi Korban Penganiayaan 5 Orang Premanisme

Uncategorized78 Dilihat
banner 468x60

 

Subang, BOMEN NEWS.com –

banner 336x280

Puluhan Wartawan di Subang menggelar aksi solidaritas di depan Gedung DPRD, Kantor Bupati Subang dan di perapatan depan Wisma Karya Kamis (17-April-2025) pers terkait peristiwa penganiayaan oleh 5 orang Premanisme kepada wartawan Online Hade Jabar saat meliput Kandang Ayam di Desa Sukahurip Kecamatan Cijambe Rabu ( 8 April 2025)

Solidaritas yang di suarakan para wartawan dari berbagai media di di Subang ini dengan membawa poster yang bertuliskan Stop Kekerasan terhadap Jurnalis, dan berbagai kalimat lainnya.

Selain itu, aksi solidaritas wartawan ini juga menampilkan aksi teaterikal yang mejelaskan tentang kejadian pemukulan yang dilakukan 5 orang Preman terhadap wartawan Online Hade Jabar saat peliputan pertanyakan Surat Ijin kepada pemilik Kandang Ayam.

Para jurnalis ini juga mengumpulkan ADCR di kantor DPRD saat aksi bukti kekecewaan atas terjadinya penganiayaan yang di lakukan sekelompok premanisme di DESA Sukahurip, bahkan dalam aksinya para wartawan menampilkan teaterikal dengan maksud menunjukkan bahwa tidak boleh maen hakim sendiri tidak boleh melakukan kekerasan terhadap siapapun apalagi kepada Jurnalis yang melakukan Peliputan merupakan Tugas sebagai Fungsi Pengawasan Fungsi Kontrol.

Karena hadirnya Kandang Ayam kapasitas 30.000 Ayam Petelor di keluhkan sejumlah waga karena tercium Bau dan banyaknya Lalat juga di kabarkan hanya mengantongi Ijin Rekomendasi dari Desa dan Kecamatan Cijambe belum mengantongi ijin lengkap yang di keluarkan oleh DPMPTSP kab. Subang

Korlap aksi solidaritas, Bobi Menit 9 menyampaikan orasinya bahwa seluruh wartawan Subang menolak bentuk kekerasan yang di lakukan Premanisme,

Mendorong Pihak Kepolisian Polres Subang yang telah melaksanakan Penegakan Hukum dengan meringkus dan menahan 5 Orang Pelaku Penganiayaan terhadap Jurnalis Hade Jabar.

Usut Tuntas dan penjarakan dalang di balik terjadi penganiayaan terhadap Hadi Hadrian wartawan Hade Jabar. Karena luka yang di derita cukup parah patah di bagian Hidung dan bagian Muka banyak luka.

“selain itu juga Bobi Menit 9 dalam orasinya mengkritisi kepolisian khususnya Reskrim yang menangani kasus tersebut jangan sampai tebang pilih jika ada aktor Intelektualnya dalam penganiayaan terhadap Jurnalis ungkap dan Penjarakan, kami para jurnalis di Subang siap melakukan Peliputan demi tegaknya Hukum,ujar Bobi.

Sementara Wartawan Pasundan Ekppres Indrawan membacakan Sebuah Puisi yang berjudul JURNALIS INDONESIA DI LARANG BERNAPAS!

Awalnya mereka menyensor huruf,

lalu memenjarakan PENULISNYA!

Kini—
bahkan nafas kami pun harus berizin!

Konyol!

Di ruang redaksi kami yang bisu,
para jurnalis berdarah usai meliput berita, di atas kertas sebelum sempat jadi berita!

LALU MEREKA BERDALIH!

“Ini bukan pembungkaman, Ini hanya penertiban!” KATA MEREKA!

Hahahahaha!

Kenapa setiap kalimat berita yang kami tulis selalu menjadi CALON MAYAT!
yang di awetkan dalam formalin kepatuhan.

Seperti Seorang jurnalis muda
Yang terkapar di lorong gelap.
Tangannya masih mencengkram recorder yang berisi suara-suara
terlalu jujur untuk di sebut fakta.

sementara kebenaran
di jual sebagai barang antik
di etalase-etalase resmi pemerintah!

Di kuburan massal JURNALIS
nisan-nisan berdiri rapi
bertuliskan:

“Meninggal karena kebanyakan bertanya!”

H. Ade Bom

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *