Percepat Atasi Stunting DP2KBP3A gelar Rakor dihadiri Seluruh Fasilitator Pendamping Keluarga dan UPT 

Uncategorized58 Dilihat
banner 468x60

Subang, BOMEN NEWS.com –

Untuk mempercepat Atasi Stunting DP2KBP3A Kabupaten Subang menggelar rapat koordinasi (rakor) lingkup dinas, Kamis (17/4/2025).

banner 336x280

Rakor lingkup dinas ini di pimpin langsung oleh Kepala DP2KBP3A Subang H Yayat Sudrajat di dampingi Kabid Pembangunan Ketahanan Keluarga (PKK) Upit Nurhayati.

Di temui usai kegiatan, Kabid Pembangunan Ketahanan Keluarga (PKK) DP2KBP3A Subang, Upit Nurhayati, mengungkapkan, rakor lingkup dinas ini membahas program percepatan penanganan stunting di Kabupaten Subang.

“Rakor TPPS (tim percepatan penanganan stunting) ini di ikuti oleh fasilitator TPK (Tim Pendamping Keluarga) sebanyak 30 orang dan UPT P5A sebanyak 15 orang, di mana satu UPT membawahi 2 kecamatan,” ujar Upit kepada Bomen News.com

“Rakor membahas program-program untuk percepatan penanganan stunting di Kabupaten Subang,” katanya lagi.

Sesuai juknis, kata dia, pihaknya melakukan berbagai kegiatan untuk percepatan penanganan kasus kasus stunting, mulai dari mengadakan rakor lingkup dinas, rakor lintas sektor, review, hingga lokakarya tingkat kecamatan.

“Sesuai juknis fokus kita melakukan pendampingan, edukasi, dan penyuluhan stunting,” paparnya.

Sementara itu, Kepala DP2KBP3A Subang H. Yayat Sudrajat, menargetkan penanganan kasus stunting bisa tuntas dalam waktu satu tahun. Hal ini di sampaikan H Yayat Sudrajat, saat mengikuti kegiatan briefing staf Pemerintah Daerah Kabupaten Subang yang berlangsung pada Senin, 14 April 2025, di Ruang Rapat Bupati II, Kantor Bupati Subang.

Dia memaparkan bahwa saat ini masih terdapat 13 kecamatan dengan 30 desa yang memiliki angka stunting.

“Penanganan kasus ini di targetkan selesai dalam waktu satu tahun dengan melibatkan kelembagaan masyarakat desa dan juga penguatan peran kader Motekar,” ujar H Yayat.

Dia menekankan bahwa pencapaian bebas stunting di tahun 2025 sebagaimana harapan Bupati Subang hanya dapat di raih melalui sinergi lintas sektor.

“Selain stunting, kami telah mendata 17 titik lokasi dengan permasalahan sosial yang berkaitan dengan keluarga bermasalah dan perlu intervensi berkelanjutan juga,” jelasnya.

(H. Ade Bom)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *