Subang, BOMEN NEWS.com –
DP2KBP3A Tegaskan Tingkat Kepadatan Penduduk Subang Masih Aman Meski industrialisasi tengah berkembang pesat,
“Saat ini kepadatan penduduk Subang rata-rata 785 per kilometer, ini masih aman,” ujar Kabid Pengendalian Penduduk (Dalduk), Romli, mewakili Kepala DP2KBP3A Subang, H Yayat Sudrajat, kepada Bomen Senin (24/Maret -2025)
Meski tingkat kepadatan penduduk di nilainya masih aman, pihak dinas terus berupaya menjaga agar jumlah penduduk tetap terkendali.
“Laju pertumbuhan penduduk atau LPP Subang saat ini 1,8 persen, ini memang masih aman, tapi kita tetap berupaya terus lakukan pengendalian,” ujar Plt Sekretaris DP2KBP3A Subang ini.
Sejumlah strategi pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk pun di lakukan instansinya, di antaranya dengan meningkatkan jumlah peserta Keluarga Berencana atau akseptor KB.
“Untuk mengendalikan LPP secara langsung, ya tentunya dengan meningkatkan peserta KB baru atau akseptor KB setiap bulannya. Itu akan berdampak terhadap angka kelahiran yang otomatis berdampak pula pada laju pertumbuhan penduduk,” tegasnya.
Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP2KBP3A memastikan tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Subang masih aman dan bisa di kendalikan.
“Saat ini kepadatan penduduk Subang rata-rata 785 per kilometer, ini masih aman,” ujar Kabid Pengendalian Penduduk (Dalduk), Romli, mewakili Kepala DP2KBP3A Subang, H Yayat Sudrajat, kepada Jabarpress.com.
Meski tingkat kepadatan penduduk di nilainya masih aman, pihak dinas terus berupaya menjaga agar jumlah penduduk tetap terkendali.
“Laju pertumbuhan penduduk atau LPP Subang saat ini 1,8 persen, ini memang masih aman, tapi kita tetap berupaya terus lakukan pengendalian,” ujar Plt Sekretaris DP2KBP3A Subang ini.
Sejumlah strategi pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk pun di lakukan instansinya, di antaranya dengan meningkatkan jumlah peserta Keluarga Berencana atau akseptor KB.
“Untuk mengendalikan LPP secara langsung, ya tentunya dengan meningkatkan peserta KB baru atau akseptor KB setiap bulannya. Itu akan berdampak terhadap angka kelahiran yang otomatis berdampak pula pada laju pertumbuhan penduduk,” tegas dia.
(H. Ade Bom)