Kota Bandung, BOMEN News.com – Dede Farhan Aulawi, Penasihat APSDI, menjelaskan bahwa penyandang disabilitas memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik yang berlangsung lama. Keterbatasan ini bisa menghambat interaksi dan partisipasi mereka dalam masyarakat. Istilah “penyandang disabilitas” merujuk pada mereka yang terpengaruh oleh hal tersebut. Penjelasan ini ia sampaikan saat menerima kunjungan pengurus APSDI Bandung Raya. Di Rumah Para Pecinta Ilmu (RUMPPI), Bandung, Kamis (13/3).
Kunjungan ini juga bertujuan untuk meminta arahan dan bimbingan dalam pengelolaan APSDI di wilayah Bandung Raya. Yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat. APSDI merupakan wadah bagi para penyandang disabilitas yang berminat dalam seni bela diri pencak silat. Dede mengingatkan bahwa pelatihan pencak silat bagi penyandang disabilitas memerlukan kesabaran, ketelatenan, dan pemahaman bahasa isyarat.
Penyandang disabilitas terdiri dari berbagai kategori, termasuk disabilitas sensorik, fisik, dan intelektual. Disabilitas sensorik mencakup gangguan penglihatan, pendengaran, atau bicara. Disabilitas fisik berkaitan dengan gangguan fungsi gerak, seperti lumpuh atau amputasi. Sementara disabilitas intelektual melibatkan keterbatasan dalam kemampuan berpikir dan berperilaku, yang memengaruhi fungsi sehari-hari.
Berdasarkan kategori disabilitas intelektual, penyandang disabilitas di bedakan menurut skor IQ. Ada empat kategori: ringan (IQ 55-70), sedang (IQ 40-55), berat (IQ 25-40), dan sangat berat (IQ < 25). Dede juga menjelaskan tentang disabilitas mental yang memengaruhi fungsi emosi dan perilaku, seperti skizofrenia atau gangguan kecemasan. Penyandang disabilitas ganda memiliki lebih dari satu jenis disabilitas, misalnya disabilitas rungu-wicara atau netra-tuli.
Dengan adanya APSDI, Dede berharap para penyandang disabilitas yang tertarik dalam seni bela diri pencak silat dapat menyalurkan minat dan bakat mereka. Ia juga berharap APSDI dapat membantu mereka mengembangkan potensi di bidang ini. “Semoga APSDI dapat membimbing mereka menjadi atlet berprestasi, yang bisa berlaga di tingkat internasional,” pungkasnya mengakhiri pertemuan.
Red.
