Subang, BOMEN News.com –
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP2KBP3A Kabupaten Subang mengungkapkan, minat masyarakat Subang untuk menjadi peserta atau akseptor Keluarga Berencana (KB), terus meningkat.
Bahkan, di tahun 2024 lalu, dari target 70 persen jumlah kepesertaan KB yang ditetapkan, Subang mampu melampaui target, dimana capaian kepesertaan KB menembus 76 persen.
Kabid Keluarga Berencana, Hj Rosmayati, mewakili Kepala DP2KBP3A Subang, H Yayat Sudrajat, menyebut, tingginya minat warga Subang untuk ber-KB tidak lepas dari terus meningkatnya kesadaran mereka akan perlunya menjadi peserta KB.
“Sekarang ini kesadaran warga untuk ber-KB terus meningkat, tidak harus digerak-gerakkan kayak dulu, apalagi dengan adanya peran Tenaga Pendamping Keluarga atau TPK yang mendampingi sejak dari calon pengantin, masa kehamilan, hingga melahirkan. Setelah melahirkan langsung jadi akseptor KB atau KBPP yakni Kontrasepsi KB Pasca Persalinan dimana 40 hari setelah melahirkan, mereka langsung ber-KB,” ujar Hj. Rosmayati kepada Bomen News.com.
Dia mengungkap, tingginya minat masyarakat untuk ber-KB dibuktikan dengan terlampauinya target kepesertaan KB 70 persen berhasil tercapai 76 persen.
“Diharapkan itu 70 persen pasca melahirkan itu mereka ber-KB. Alhamdulillah untuk Subang itu tahun 2024 kemarin dari target 70 persen, kita berhasil mencapai 76 persen, jadi melebihi target. Ini artinya minat masyarakat untuk jadi akseptor KB, sudah tinggi. Dari 10 wanita melahirkan, 8 langsung ber-KB. Sedangkan yang 2 lagi kadang-kadang menunggu sampai haid atau sampai anaknya lepas menyusui. Adapun penggunaan KB IUD dan Implan lebih disukai akseptor, mungkin karena lebih hemat, karena gratis, sementara kalau pakai KB suntik itu kan harus bayar,” pungkasnya.
(Kontributor H. Ade Bom)