Subang, BOMEN News.com –
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP2KBP3A Kabupaten Subang melalui Bidang Keluarga Berencana (KB) memantapkan program bersama Pos KB, Jumat (31/1/2025).
Kabid Keluarga Berencana, Hj Rosmayati, mewakili Kepala DP2KBP3A Subang H Yayat Sudrajat, mengungkapkan, pertemuan dihadiri sebanyak 30 Pos KB sekabupaten Subang. Rapat membahas banyak hal, mulai dari evaluasi kinerja dan capaian pelayanan KB sepanjang tahun 2024 dan rencana kerja tahun 2025.
“Kita laksanakan rapat awal tahun, dalam rapat ini saya menyampaikan hasil evaluasi tahun 2024 bahwa peran Pos KB itu luarbiasa di bidang KB yang meliputi penggerakan masyarakat, KIE atau Komunikasi Informasi Edukasi, dan pelayanan,” ujar Hj Rosmayati kepada Bomen News.com
Pihaknya sengaja selalu melaksanakan kegiatan di awal tahun, agar realisasi program berjalan optimal. Di bulan Februari misalnya, pihaknya sudah merencanakan banyak sekali kegiatan, diantaranya evaluasi kinerja Pos KB, pembinaan dan penyuluhan KB kepada pasangan usia subur atau PUS.
“Kami selalu melaksanakan kegiatan di awal tahun, yang bulan Februari pun sudah kami rencanakan dari sekarang. Sebab, dengan perencanaan yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik juga. Di bulan Februari ini kami agendakan untuk memanggil para kepala UPT beserta petugas lini lapangan dan pos KB. Mereka diharapkan mempresentasikan hasil kegiatan tahun 2024 disaksikan kepala dinas dan para kabid, serta solusi apa yang akan mereka lakukan di tahun 2025 ini Jadi ketika ada menemukan masalah, bisa langsung dicarikan solusinya,” paparnya.
Di bulan Februari itu, ungkap dia, pihaknya juga akan melakukan pembinaan pos-pos KB dan penyuluhan kepada pasangan usia subur (PUS), ibu hamil, pasca persalinan.
“Nantinya pasangan usia subur yang belum ber-KB kita kumpulkan untuk diberikan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) terkait berapa orang yang sudah ber-KB dan berapa yang belum, kemudian dilakukan MKJP atau Metode Kontrasepsi Jangka Panjang. Nah, metode kontrasepsi itu ada yang MKJP dan non MKJP. Yang MKJP misalnya MOW atau Medis Operasi Wanita, MOP atau Medis Operasi Pria, IUD, Implan. Adapun yang non MKJP yakni suntik, pil dan kondom. Ada juga yang metodenya hormonal seperti suntik, pil dan implan; atau metode non hormonal seperti MOW, MOP, IUD,” tuturnya.
“Jadi di bulan Februari itu kegiatan kami mulai lumayan padat. Adapun bulan Maret kita off dulu karena momen puasa. Kita mulai kegiatan lagi nanti di bulan April, rencananya selain MKJP berupa IUD dan implan, juga ada MOW,” jelas dia.
(Kontributor H. Ade Bom)