Subang, Bomen News.com –
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Subang mengungkap, sarana sanitasi khususnya toilet atau WC di sekolah-sekolah, baik SD maupun SMP, belum ideal di bandingkan dengan rasio jumlahmurid pengguna.
Kepala Disdikbud Subang Hj. Nunung Suryani melalui Kabid Pembinaan Sekolah Dasar (SD), Drs Ade Cece Suramijaya, M.Pd., mengonfirmasi hal tersebut. Menurut Cece, meskipun seluruh sekolah SD sudah memiliki sarana sanitasi seperti kamar mandi dan WC atau toilet, tetapi jika di lihat rasio jumlah murid dengan jumlah toilet yang tersedia, memang masih belum sebanding, belum ideal
“Sarana perpustakaan dan sanitasi sekolah SD memang masih belum memadai, bervariasi. Cuma memang kalau bantuannya dari DAK itu sifatnya penuntasan, jadi perpustakaannya iya ada, ruang laboratorium komputernya iya, sanitasinya iya, ruang kelasnya juga iya di bantu. Jadi tuntas ya, dan memang sudah banyak sekolah yang kelengkapan sarananya tuntas dan memadai kalau di bantu DAK. Tapi ada juga yang kelengkapan sarananya belum memadai,” tuturnya kepada BOMEN News.com.
“Cuma kalau di lihat rasio jumlah murid dengan jumlah sarana toilet, memang masih belum ideal. Sehingga perlu ada penambahan sarana sanitasi atau toilet kedepannya,” ucap Ade Cece.
Kabid Pembinaan SMP, Leni Lesnawati, M.Pd., juga mengonfirmasi soal belum idealnya rasio kecukupan toilet dengan jumlah siswa sekolah.
Menurut Leni, idealnya untuk jumlah toilet itu, misalnya toilet untuk perempuan itu, satu berbanding 20 siswi. Sedangkan untuk toilet siswa laki-laki, itu satu toilet berbanding 40 siswa.
“Seperti itu rasionya. Jadi untuk rasio kecukupan toilet sekolah di Kabupaten Subang, itu memang belum cukup. Tapi 100 persen sekolah SMP di Subang sudah memiliki toilet dan sudah di bedakan antara toilet laki-laki dan perempuan. Cuma dari sisi idealitasnya memang belum ideal, dan mungkin itu kendala anggaran juga, tetapi kita akan tetap perhatikan kedepannya,” ujarnya.
(H. Ade Bom)