Subang, BOMEN News.com –
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Subang, Nunung Suryani, yang baru menjabat beberapa bulan di Rotasi dari
Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Membenarkan saat ini ,” Kondisi bangunan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Subang, Jawa Barat, cukup memprihatinkan.
Menurut Kadisdikbud Nunung, jumlahnya didapodik ada Ratusan ruang kelas mengalami kerusakan, bahkan beberapa di antaranya dikategorikan sebagai kerusakan berat. Salah satu penyebab utamanya adalah usia bangunan yang sudah lama serta kurang tanggapnya pihak sekolah dalam menangani kerusakan ringan yang berpotensi semakin parah.
Di Sampaikan Nunung Suryani Kepada BOMEN News Jumat ( 29 November 2024 )b data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, hingga tahun 2024, terdapat 68 ruang kelas SD dari total 870 yang membutuhkan rehabilitasi, dengan tambahan 12 ruang kelas baru. Sementara untuk tingkat SMP, dari 2.000 ruang kelas yang ada, 29 di antaranya memerlukan perbaikan, dan direncanakan pembangunan 3 ruang kelas baru.
“Mayoritas bangunan sekolah yang mengalami kerusakan disebabkan oleh usia bangunan yang sudah tua.
Ratusan sekolah yang mengalami kerusakan ini tersebar di seluruh kecamatan di Subang, baik di wilayah perkotaan maupun wilayah Subang selatan dan utara. Namun, kerusakan terbanyak ditemukan di wilayah Pantura.
Kondisi ini semakin dirasakan dampaknya oleh para siswa, terutama saat curah hujan tinggi yang melanda wilayah Subang belakangan ini. Banyak ruang kelas mengalami kebocoran yang mengganggu proses belajar mengajar.
Perbaikan ruang kelas menjadi prioritas mendesak untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan siswa saat belajar. Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini. (H. Ade Bom)
