Subang, BOMEN News.com –
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Subang membentuk satuan tugas atau satgas untuk mengentaskan Anak Putus Sekolah alias ATS.
Kepala Disdikbud Subang, Hj Nunung Suryani, melalui Kabid Pembinaan PAUD (Pendidikan Non Formal), Toto Suyanto, mengatakan, berdasarkan data tahun 2023, jumlah anak tidak sekolah atau ATS mencapai 21.900 orang, tersebar di seluruh kecamatan.
Untuk mengentaskan puluhan ribu ATS tersebut, sambung Toto, Disdikbud membentuk Satuan Tugas atau Satgas Pengentasan ATS. Anggotanya terdiri dari komponen disdik.
Toto menyebut, keberadaan satgas bentukkan disdik ini cukup epektif, karena berhasil menurunkan angka atau jumlah ATS sebanyak 3.000 orang hanya dalam kurun satu bulan saja.
“Dengan gerakan pengentasan ATS di Kabupaten Subang, Disdik membentuk satgas pengentasan ATS yang anggotanya korwil, pengawas, penilik, guru penggerak, setelah berjalan sekitar satu bulan, sekarang sudah ada penurunan sekitar 3.000 orang, karena mereka masuk ke satuan pendidikan non formal,” ujar Toto kepada BOMEN News.
Dia mengungkap, mayoritas anak tidak sekolah atau ATS ini didominasi oleh siswa setaraf SMA, dengan latarbelakang penyebab putus sekolah yang cukup kompleks dan beragam.
“Yang putus sekolah mayoritas SMA, tapi ada juga SMP dan SD. Mereka kita salurkan melanjutkan pendidikan ke satuan pendidikan non formal yakni PKBM yang tersebar di setiap kecamatan. Saat ini jumlahnya 44 PKBM dan 1 SKB selaku pengampu pendidikan non formal. Adapun penyebab ATS ini cukup kompleks, cukup beragam, mulai dari faktor ekonomi, keluarga, dan lainnya,” papar dia.
“Kami juga rutin setiap bulan membuat laporan progress pengentasan ATS ini ke bu kadis,” pungkasnya.
(H. Ade Bom)