Subang, BOMEN NEWS.com –
puluhan Pekerja Harian Lepas baik Penyapu Jalan di lingkup Subang Kota maupun Pekerja Pengangkut Sampah di Dinas Lingkungan Hidup Kab Subang mengeluh soal minimnya kesejahteraan bagi mereka
puluhan pekerja penyapu Jalan dan Pengangkut Sampah berhasil dimintai Komentarnya oleh BOMEN News Selasa (24 September 2024).
Mereka meminta tidak di sebut Identitas alasan takut di marahi oleh Kepala Dinas.” Keluhan yang disampaikan soal minimnya kesejahteraan agar adanya kenaikan. Soalnya pekerjaan yang ditekuninya cukup beresiko sebagai pekerja Pengangkut Sampah itu.
Yang Namanya pengangkut Sampah itu bakteri kotor dan Bau sudah jelas dan rawan penyakit.
Terpaksa pekerjaan itu di tekuninya alasan sudah mencari pekerjaan kemana mana itu sulit.
Bekerja menjadi pengangkut sampah hampir rata rata dari 5 hingga 10 Tahun masa kerjanya.
Sedangkan Upah hanya Rp.2400.000 itupun jika bekerja pul satu bulan penuh.
Sedangkan bagi Penyapu yang membersihkan disekitar Subang kota bagi harian lepas cuma di bayar Rp.1400.000 sedangkan bagi yang sudah PNS di Gajih Rp.3000.000,
Menurut Mereka bagi Pekerja harian Lepas Pemuat Sampah, memang jika dipikir beban Resiko Kerja kami Begi Pemuat Sampah sangat beresiko. Karena yang namanya Sampah yang bertumpuk di beberapa TPS itu Bau menyengat mengandung bakteri rawan Kena penyakit.
Namun apa daya cari kerja itu Sulit terpaksa dengan Sabar di tekuni sambil berharap adanya pengangkatan jadi ASN seperti banyak yang sudah diangkat, ujar mereka.
Mereka berharap adanya perhatian dari pimpinan agar adanya peningkatan untuk kesejahteraan kami bersama keluarga di Rumah, ujar mereka yang mengaku menekuni pekerjaan Pemuat sampah hampir rata rata dari mulai 5 Tahun bahkan ada yang sudah 10 Tahun.
Sementara Supir Pengangkut Sampah mengaku mendapatkan Tugas penarikan Sampah itu ada yang satu Rit ada juga yang tua Rit tergantung jarak angkutnya.
Misalkan jika mengangkut sampah dari Subang kota itu bisa dua Rit setiap satu Rit itu membutuhkan waktu 4 jam karena jarak angkut jauh ke Benggala Cipendey.
Dengan bahan Bakar itu dikasih Voucher di Tukar di SPBU cicadas di kasih 22 Liter bahan Bakar satu hari. Ucap Mereka.
Sementara Pejabat Fungsional petugas Dampak Lingkungan, Rahmat Suherman menanggapi keluhan bawahannya, mengakui adanya Aspirasi dari Rekan rekan Pengangkut Sampah ataupun penyapu, kita ketahui bersama bahwa pekerjaan mereka cukup beresiko rawan dengan penyakit.
Sebenarnya di setiap Briefing yang disampaikan Kadis LH ,sering disampaikan untuk kesejahteraan bagi Pekerja Penyapu apalagi Pengangkutan sampah.
Sudah ada rencana yang sekarang Bagi Penyapu mendapatkan Rp.1400.000, sedangkan pengangkut sampah mendapatkan Upah Rp.2400.000, setiap bulannya mungkin tahun depan akan bisa lebih darii itu, ujar Rahmat.
Di Sampaikan Rahmat, bahkan Kadis LH berencana akan membedakan upah untuk Supir pengangkut sampah bagi yang Negri dan yang masih Harian Lepas, karena yang sudah Negeri itu jelas ada Gajih TPP. Sedangkan yang harian Lepas kan cuma upah standar dengan Pengangkut sedangkan Supir cukup berisiko di jalan Raya.
Mengenai Armada pengangkut Sampah ujar Rahmat asih sangat kekurangan yang ada cuma 25 Kendaraan, sebaiknya untuk Mengangkut di Subang Kota saja butuh 10 Unit kendaraan ditambah setiap Kecamatan 2 Unit di kali 30.Kecamatan sudah 60 kendaraan idealnya punya 70 – 80 Unit kendaraan pengangkut Sampah, baru persoalan Sampah di Kab Subang bisa teratasi.
Saat ditanya besaran Anggaran di LH dari Tahun 2023 sebesar Rp.33.537.095.441 sedangkan di tahun 2024 menjadi Rp.40.509.410.490. bahkan untuk penangan Sampah sangat cukup besar dengan rincian diantaranya pertama penangan Sampah dengan melakukan pemilahan Rp.11,573 M, kedua penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan di TPA/TPS Rp.1,998 M, menurut Rahmat kami hanya Teknis soal Anggaran itu kewenangan Pimpinan kami .” Pungkasnya.
(H. Ade Bom)