Subang, BOMEN NEWS.com –
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (KB), Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang mengerahkan ribuan kader Tim Pendamping Keluarga.
Tugasnya, memantau dan melaporkan perkembangan kondisi kesehatan para ibu hamil, ibu pasca melahirkan atau pasca salin, ibu yang punya balita, hingga para calon penganten.
Hasil dari pemantauan kondisi tersebut, mereka laporkan langsung kepada BKKBN secara online.
Untuk keperluan pemantauan dan pelaporan secara online tersebut, ribuan kader Tim Pendamping Keluarga yang tersebar di seluruh desa/kelurahan di 30 kecamatan sekabupaten Subang ini, di bekali pulsa senilai Rp100 ribu per orang per bulan selama 10 bulan.
Dengan pengerahan ribuan kader pendamping keluarga ini, DP2KBP3A Subang mengharapkan bisa mewujudkan keluarga berkualitas, sehat serta tercegah dari stunting.
Hal ini di sampaikan Kepala DP2KBP3A Subang, Hj Nunung Suryani, kepada BOMEN NEWS menyampaikan.“Kita mengerahkan sebanyak 3687 orang kader Tim Pendamping Keluarga yang bekerja selama 10 bulan. Mereka tersebar di seluruh desa di 30 kecamatan. Tiap kecamatan berbeda-beda jumlah sebaran kadernya, bergantung jumlah penduduk. Ada yang 100 orang atau 200 orang kader per kecamatannya,” ujarnya.
“Tugas para kader ini adalah melakukan pendampingan. Sasarannya (pendampingan) ada empat, yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan ibu yang memiliki balita. Mereka dampingin. Nah hasil pendampingan itu harus mereka laporkan secara online ke BKKBN. Karena itu mereka di kasih pulsa sebesar Rp100 ribu per bulan, pulsa itu di inject oleh provider seperti XL, Telkomsel, Indosat dan lainnya yang cocok,” jelasnya lagi.
Pendamping Keluarga.
Tugasnya, memantau dan melaporkan perkembangan kondisi kesehatan para ibu hamil, ibu pasca melahirkan atau pasca salin, ibu yang punya balita, hingga para calon penganten.
Hasil dari pemantauan kondisi tersebut, mereka laporkan langsung kepada BKKBN secara online.
Untuk keperluan pemantauan dan pelaporan secara online tersebut, ribuan kader Tim Pendamping Keluarga yang tersebar di seluruh desa/kelurahan di 30 kecamatan sekabupaten Subang ini, di bekali pulsa senilai Rp100 ribu per orang per bulan selama 10 bulan.
Dengan pengerahan ribuan kader pendamping keluarga ini, DP2KBP3A Subang mengharapkan bisa mewujudkan keluarga berkualitas, sehat serta tercegah dari stunting.”Hal ini di sampaikan Kepala DP2KBP3A Subang, Hj Nunung Suryani,
“Kita mengerahkan sebanyak 3687 orang kader Tim Pendamping Keluarga yang bekerja selama 10 bulan. Mereka tersebar di seluruh desa di 30 kecamatan. Tiap kecamatan berbeda-beda jumlah sebaran kadernya, bergantung jumlah penduduk. Ada yang 100 orang atau 200 orang kader per kecamatannya,” ujarnya.
“Tugas para kader ini adalah melakukan pendampingan. Sasarannya (pendampingan) ada empat, yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan ibu yang memiliki balita. Mereka dampingin. Nah hasil pendampingan itu harus mereka laporkan secara online ke BKKBN. Karena itu mereka di kasih pulsa sebesar Rp100 ribu per bulan. Pulsa itu di inject oleh provider seperti XL, Telkomsel, Indosat dan lainnya yang cocok,” jelasnya lagi.
“Mereka setiap bulan melakukan pendampingan, misalnya kepada calon pengantin. Itu di lakukan pendampingan agar calon pengantin tersebut, misalnya, jangan sampai kekurangan darah. Atau bahkan sekarang ini ada istilahnya three eliminasi, yaitu harus di periksa empat aspek. Yakni HB atau darah harus di pastikan tidak anemia, HIV/AIDS, Sipilis dan Hepatitis. Dari empat itu, yang tiga aspek (HIV/AIDS, Sipilis dan Hepatitis) termasuk penyakit menular berat. Nah tugas mereka memastikan para calon pengantin ini tidak memiliki empat aspek itu,” papar Hj. Nunung. (Ade Bom)