Subang, BOMEN NEWS.com –
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati dan Gedung DPRD Subang. Dalam aksinya mereka menyoroti kinerja Pemkab dan DPRD Subang.
Pantauan BOMEN NEWS.com, Kamis ( 13 Juli 2023) puluhan mahasiswa mencoba merangsek masuk ke dalam kantor Bupati. Sejumlah petugas langsung menghadang.
Akibatnya aksi saling dorong antara mahasiswa dan petugas tidak bisa di hindari. Namun, beruntung aksi saling dorong itu tidak berlangsung lama. Masing-masing pihak bisa menahan diri.
Dalam aksi ini, mahasiswa menyoroti kinerja dari eksekutif maupun legislatif. Yang di nilai tidak becus dalam segi perkembangan dan kemajuan di Kabupaten Subang. Terutama, mereka menantang pemerintahan Daerah baik itu jajaran DPRD Kabupaten Subang untuk membubarkan diri.
Sekaligus Bupati dan Wakil Bupati subang segera mengundurkan diri dari jabatannya, jika sudah tidak sanggup dalam mengelola tatanannya pemerintahan.
Dalam aksinya tersebut juga, mahasiswa masih menyampaikan kritik yang sama terhadap penyelenggara pemerintahan yang di nilai amburadul tidak responsible. Sehingga persoalan yang di hasilkan semakin rumit.
Formatur HMI Cabang Subang, M. Ali ANABA menyebut, Kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati terpilih 2018 lalu, Selama 5 tahun masa kepemimpinan Jimat- Akur. Sudah jelas dalam pengelolaan APBD malah semakin Carut marut.
Terlihat jelas ketika kita ketahui bersama bahwa sumber APBD kita hanya bergantung pada bantuan pusat dan Provinsi.
“Dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Subang tidak bisa memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD) padahal hanya Rp.700 M.
Padahal jika melihat potensi, Sumber Sumber PAD Subang, semestinya sudah lebih besar daripada itu. Karena Subang memiliki Lautan yang luas, Pesawahan yang luas, pertanian daratan. Kemudian Sumber Alam yang Subur dengan banyaknya aktivitas Galian Batu dan Pasir. Banyaknya bangunan Pabrik, di setiap Kecamatan, banyaknya Lokasi Objek Wisata Perhotelan, Restoran, Rumah Kos dan lainnya.
Itu merupakan Sumber PAD subang, menurut M. Ali, memberikan Masukan kepada Bupati, seharusnya Bupati menempatkan orang atau pejabat di lakukan dengan pola Asesmen khusus. Untuk menempatkan Staf atau Pejabat di Badan Pendapatan Asli Daerah ( Bapenda).
Karena patut di duga banyak terjadi kebocoran dalam pengelolaan keungan di Kantor Bapenda,Terang M.Ali.
Puluhan Mahasiswa Yang Tergabung dalam HMI Cabang Subang, Menyarankan juga Kepada Bupati untuk segera Sadar bahwa ketika sudah tidak mampu dalam memperbaiki Subang hari ini baiknya agar segera Mundur dari Jabatannya.
Karena Pemerintah Daerah di nilai telah Gagal dalam merealisasikan Perencanaan yang sudah tertuang dalam RPJMD, lebih parahnya malah membuat kegiatan yang skalanya tidak prioritas dan tidak tertuang dalam RPJMD.
Seakan menjadi Wajib seperti kegiatan Refleks yang di lakukan di 30 Kecamatan itu menjadi pertanyaan besar bagi kami bahwa untuk kegiatan Refleksi yang tidak masuk dalam perencanaan dan di anggarkan itu kenapa bisa terlaksana.
Dan tentu anggaran dari mana,apakah APBD subang di gunakan dengan hal yang tidak ada faedahnya, Setiap Kecamatan dan Desa yang di peras di paksa untuk menanggung sukseskan acara Refleksi tersebut padahal di dalamnya hanya acara Kampanye Bupati Ruhimat.
Orator HMI M. Ali, pun menyampaikan dalam Orasinya, dengan seringnya melakukan Rotasi, Mutasi maupun Promosi Jabatan oleh Bupati, tidak berimbas pada perubahan untuk pembangunan di Kab Subang dalam hal ini juga kami melihat dan rasakan hanya di lakukan berdasarkan kedekatan dan masih adanya Pungutan pungutan untuk pindah atau Naik jabatan.
Dan masih terlihat kental KKN nya, Seperti orang yang paling dekat bahkan di sebut Saudaranya Bupati, setiap Rotasi selalu di beri jabatan Rangkap bahkan di saat mau di rotasi berani menolak dan tidak jadi di pindahkan.
Semua ASN Subang sudah mengetahui tidak perlu di sebutkan namanya.
(H. Ade Bom)